3 Teknologi Digital yang Digunakan UMKM untuk Transaksi Non-Tunai

memuat…
Penggunaan teknologi digital seperti QRIS untuk transaksi nontunai memberikan banyak keuntungan bagi UKM dan mudah digunakan. Foto/QRIS
JAKARTA – Teknologi digital yang berkembang pesat mulai banyak digunakan oleh masyarakat sebagai pilihan untuk berbelanja dan transaksi non tunai . Digitalisasi juga mempengaruhi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk jual beli tanpa uang tunai.
Penggunaan teknologi digital untuk transaksi non tunai memberikan banyak keuntungan bagi UKM dan mudah digunakan. Percepatan digitalisasi UMKM dilakukan untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan daya saing.
Berikut 3 teknologi digital yang mulai banyak digunakan UKM dalam transaksi cashless:
1.QRIS
QRIS (dibaca KRIS) adalah Indonesian Standard Quick Response Code, yang merupakan standar kode QR Nasional untuk memudahkan pembayaran kode QR di Indonesia. QRIS diluncurkan oleh Bank Indonesia dan Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) pada 17 Agustus 2019.
Saat ini, semua aplikasi pembayaran dari promotor bank maupun non bank manapun dapat digunakan di semua toko, merchant, dan kios berlogo QRIS. Pembeli hanya perlu scan logo QRIS menggunakan handphone, kemudian saldo akan terpotong secara otomatis sesuai harga barang yang dibeli.
Data dikutip dari situs qris.id, Jumat (26/5/2023), QRIS telah digunakan di 416 kabupaten dan 98 kota di seluruh Indonesia. Pada 2023, Bank Indonesia menargetkan perluasan layanan QRIS mencapai target 45 juta pengguna dan satu miliar transaksi.
2. Mesin EDC
EDC adalah singkatan dari Electronic Data Capture, yaitu sebuah mesin yang berfungsi untuk mendukung proses penerimaan pembayaran dari pengguna menggunakan kartu debit atau kredit. Mesin EDC bertujuan untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan pembayaran menggunakan kartu saja.
Cara kerja mesin EDC mirip dengan mesin ATM untuk melakukan transaksi pembayaran. Jika transaksi dengan mesin EDC berhasil, maka mesin akan mengeluarkan struk sebagai bukti pembayaran. Data Bank Indonesia hingga Maret 2023 menyebutkan ada sekitar 1,3 juta unit mesin EDC.