liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Bisa Bantu Tentukan Arah, Koper Bertenaga AI untuk Tunanetra Diluncurkan

Bisa Bantu Tentukan Arah, Koper Bertenaga AI untuk Tunanetra Diluncurkan

Memuat…

Tas Pakaian Bertenaga AI untuk Tuna Netra Diluncurkan. FOTO/MAINICHI

TOKYO – Seorang ilmuwan komputer buta mengembangkan koper pintar bertenaga AI untuk membantu tunanetra menavigasi lingkungan mereka dengan lebih efisien, tanpa perlu kruk atau pemandu.

BACA JUGA – Sepatu Pintar dengan Sensor Ultrasonik Khusus untuk Tuna Netra

Singkat cerita, Ilmuwan berusia 65 tahun bernama Chieko Asakawa, telah buta total sejak dia baru berusia 14 tahun setelah kecelakaan tragis.

Asakawa, seorang ilmuwan komputer dan juga Direktur National Museum of Emerging Science and Innovation, adalah saksi hidup bahwa penyandang tunanetra dapat mengatasi kecacatannya untuk mencapai hal-hal besar.

Namun, sebagai seseorang yang sudah lama kesulitan menavigasi tempat-tempat asing dan ramai, Asakawa memiliki ide untuk membantu tunanetra bergerak dengan lebih mudah.

Pada tahun 2017, pengalaman pribadi Asakawa menginspirasinya untuk memunculkan ide koper pintar yang dapat memandu penggunanya dengan bantuan sensor dan kamera bawaan.

Lalu, enam tahun kemudian kasus AI hampir selesai untuk debut komersialnya.

“AI membimbing saya karena menggantikan pandangan yang hilang. Ini adalah mimpi, bisa keluar dengan bebas sendirian,” kata Asakawa seperti dikutip dari laman odditycentral.

Adapun cara kerjanya, setelah pengguna memasukkan tujuan di ponsel cerdasnya, koper AI yang cukup kecil untuk dibawa dalam penerbangan sebagai tas tangan dapat merencanakan rute optimal ke titik tersebut.

Koper kemudian bergantung pada susunan sensor yang tepat dan sistem GPS, yang dapat menentukan posisinya dalam margin kesalahan 10 sentimeter untuk menilai sekelilingnya dan menghindari menabrak orang lain dan rintangan di jalurnya.

Kemudian, Suitcase AI juga menawarkan umpan balik kepada pengguna melalui komponen percakapan bawaan, serta sensor haptic di pegangannya.

Jika prototipe sebelumnya dilengkapi dengan roda kecil yang cocok untuk penggunaan di dalam ruangan, smart guardian diperbarui dengan roda yang besar dan kokoh serta motor yang bertenaga sehingga dapat digunakan di luar ruangan.

Perangkat pintar tersebut kini tersedia untuk diuji oleh penyandang tunanetra di depan Museum Miraikan, Tokyo hingga 6 Februari 2023.

Rencananya, Asakawa dan perusahaan yang telah mensponsori pengerjaan koper selama beberapa tahun terakhir, akan menyediakan koper AI untuk disewa di bandara, pusat perbelanjaan, dan stasiun kereta api dalam waktu dekat.

(wbs)