liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Bripka Madih Ungkap Alasan Mundur dari Polri: 12 Tahun Kecewa

Anggota Provos Polsek Jatinegara Bripka Madih yang sempat mengungkapkan dugaan pemerasan polisi mengaku kecewa terhadap Polri.

Jakarta, CNN Indonesia

Anggota Provos Polda Jatinegara Bripka Madih mengungkapkan alasan di balik pengunduran dirinya dari unit tersebut POLISI. Madih mengaku kecewa karena laporan kasus perampasan tanah yang dilakukan ibunya pada 2011 hingga kini belum menemukan titik terang.

Atas dasar kekecewaan itu, ia mengajukan surat pengunduran dirinya beberapa bulan lalu.

“Kekecewaannya sudah 12 tahun, sekitar 3 atau 5 bulan yang lalu, berdasarkan itu saya menulis bahwa saya kecewa dengan penanganan masalah tersebut,” kata Madih kepada CNNIndonesia.com, Selasa (7/2).

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Madih mengaku selama 12 tahun kasus ini mandek dan harus menunggu sekian lama untuk menjelaskan dugaan kasus perampasan tanah tersebut.

“Ke mana, keluyuran ya, kecewa saja,” ujarnya.

Madih mengatakan, proses pengunduran dirinya masih dalam proses, dan dia juga diminta atasannya, Kapolres Jaktim Kombes Pol Budi Sartono untuk tidak mengurungkan niatnya mundur. Ia mengatakan Budi saat ini sedang menunaikan umrah dan baru akan memberikan jawaban saat kembali ke tanah air.

“Kamu yakin mau mengundurkan diri? Tapi jangan jawab, kalau ini waktunya pasti kamu jawab tanpa pikir panjang karena kondisi ini, tapi jawab nanti setelah aku berangkat umrah dan aku doakan usaha kamu, Dih, sukses. ,” ujarnya menirukan Budi.

Budi juga diduga telah menyampaikan dukungannya kepada Madih untuk terus semangat menangani kasus ini.

“Beberapa hari yang lalu saya bertemu dengan Kombes 1 Jaktim Budi Sartono terus beliau bercerita, intinya untuk mendukung ‘Semangat, Semangat, Semangat, Semangat’ dan diundang ke kantor Kapolri,” ujarnya. .

Kemudian oknum polisi berpangkat Bripka itu menegaskan bahwa dalam kasus ini sama sekali tidak ada niat untuk mencoreng nama baik Polri. Ia mengaku masih mencintai institusi tempatnya bekerja.

“Meski tidak ada tanda-tanda Madih memfitnah, memfitnah untuk tujuan apapun, itu tidak baik bagi institusi Polri, saya tetap mencintainya, saya tetap mencintainya,” kata Madih.

Menanggapi pengunduran diri Madih, adik Madih, Jum berharap adiknya tidak keluar dari Korps Bhayangkara.

“Kalau bisa, kurasa tidak perlu,” kata Jum.

Kasus ini bermula ketika Madih mengaku diperas oleh seorang teman polisi saat menangani sengketa tanah milik orang tuanya. Menurutnya, tanah milik orang tuanya dibeli secara tidak sah. Ia juga mengklaim ada beberapa perjanjian jual beli (AJB) yang tidak sah karena tidak mencantumkan cap jempol.

Saat dimintai keterangan, seorang penyidik ​​Polda Metro Jaya berinisial TG yang kini sudah pensiun meminta “uang pelicin”. Kata Madih, TG memintanya Rp 100 juta dan sebidang tanah seluas 1.000 meter persegi.

(mnf/DAL)

[Gambas:Video CNN]