Duh! Snorkeling di Bali Bukannya Jumpa Ikan, tapi Sampah Plastik

Jakarta –
Sampah plastik di pesisir Kabupaten Karangasem membuat kesal wisatawan yang sedang berlibur di Bumi Lahar. Sampah itu sangat mengganggu.
“Banyak wisatawan yang mengeluhkan banyaknya sampah plastik yang mereka temukan di pinggir pantai dan di pinggir pantai. Apalagi wisatawan yang ingin snorkeling karena merasa tidak nyaman,” kata Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Karangasem itu. I Wayan Kariasa, seperti dikutip dari Detik Bali, Minggu (11/12/2022).
Kariasa memperkirakan banyaknya sampah plastik di pesisir atau pantai saat ini disebabkan oleh hujan deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Karangasem selama sebulan terakhir. Sebab, sampah plastik menumpuk dan hanyut ke darat, yang hingga kini belum tertangani.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kariasa berharap instansi terkait segera menangani sampah plastik tersebut. Apalagi, sebentar lagi akan ada libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), di mana jumlah wisatawan biasanya cukup tinggi.
Selain itu, Kariasa juga meminta pemerintah lebih aktif mensosialisasikan kepada masyarakat untuk mengelola sampah dari sumbernya. Selain itu, ia mengimbau untuk meminimalisir penggunaan plastik sekali pakai di masyarakat.
“Karena sampah plastik ini dapat merusak lingkungan apalagi jika berserakan di pesisir pantai yang banyak dikunjungi wisatawan seperti Candidasa, Amed, Wates dan lain-lain,” ujar Kariasa.
Salah satu wisatawan yang sangat terganggu dengan sampah plastik itu adalah I Putu Mei Anggarsipta (23). Ia tidak menyangka akan banyak sampah plastik di Pantai Wates Yeh Malet yang juga menjadi pintu masuk utama Kabupaten Karangasem.
“Saya cukup sering ke sini, sore hari. Tapi sekarang banyak sampah plastik. Saya harap pihak terkait cepat menanganinya agar bersih kembali agar pengunjung nyaman,” kata Anggarsipta.
Tonton Video “Inovasi! Satpam Ini Ubah Sampah Plastik Jadi Bahan Bakar”
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)