Dunia Tipu-tipu, Wisata Jepang Sekeren Itu tapi Dibayangi Resesi Seks

Jakarta –
Jepang memiliki pesona yang menarik wisatawan dunia untuk mampir. Namun, negara ini berada di tengah-tengah resesi seks.
Beban warga produktif Jepang terancam bertambah. Bahkan jika mengacu pada angka kelahiran tahun 2022 yang kurang dari 800 ribu jiwa. Angka tersebut merupakan yang terendah sejak tahun 1899 ketika statistik kelahiran pertama dibuat di negara tersebut. Penurunan angka kelahiran ini sudah terjadi selama tujuh tahun terakhir.
Cukup mengerikan, penurunan angka kelahiran lebih cepat dari perkiraan pemerintah. National Institute of Population and Social Security Research memperkirakan pada tahun 2017 sekitar 860.000 kelahiran akan terjadi di Jepang dan akan turun di bawah 800.000 pada tahun 2030.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Penurunan angka kelahiran ini disebabkan tingginya biaya hidup pasangan suami istri di Jepang. Selain itu, biaya pengobatan kesuburan cukup mahal.
Faktor lain yang menyebabkan Jepang menderita depresi seksMerujuk pada hasil survei Japan Family Planning Association, masyarakat Jepang kurang tertarik untuk berhubungan seks.
Dari 1.134 orang yang mengikuti survei, 49 persen peserta berusia antara 16 dan 49 mengatakan tidak pernah berhubungan seks dalam sebulan.
Dalam survei tersebut, mereka menyebutkan alasan tidak berhubungan seks karena lelah bekerja, kurang minat seks, atau tidak ingin menghadapi risiko perilaku yang mengganggu.
Dikutip dari CNN, laporan badan statistik Jepang pada 2011 menunjukkan bahwa 27 persen pria Jepang dan 23 persen wanita tidak tertarik menjalin hubungan romantis.
Selain itu, 61 persen pria dan 49 persen wanita berusia antara 18 dan 34 tahun ditemukan masih lajang. Pada kelompok usia yang sama, 36 persen pria dan 39 persen wanita mengaku masih perawan.
Tidak hanya itu, kebanyakan dari mereka juga tidak ingin memiliki anak karena sudah merasa tertekan dengan pekerjaan. Mereka mengutamakan karir dan juga biaya yang dibutuhkan untuk membesarkan anak.
Bagi wisatawan asing, penderitaan Jepang di masa depan ditutupi oleh pesona modern Tokyo dan keindahan alam seluruh Jepang, serta tradisi unik negara tersebut.
Tonton Video “Penurunan Populasi dalam 60 Tahun, Generasi Muda China Menolak Punya Keluarga”
[Gambas:Video 20detik]
(perempuan/perempuan)