Elon Musk Indikasikan Buka Blokir Akun Twitter Donald Trump

Jakarta –
Elon Musk, CEO Twitter, telah memposting jajak pendapat yang meminta pengguna platform microblogging untuk memilih apakah akan mengizinkan akun Donald Trump dipulihkan. Akun milik Presiden AS ke-45 itu sebelumnya di-ban seumur hidup karena menghasut terorisme.
“Bawa kembali mantan Presiden Trump,” tanya orang terkaya di dunia itu.
Hingga publikasi artikel ini, jajak pendapat tersebut telah mengumpulkan 9 juta suara. 52,5% memilih ‘Ya’, sisanya 47,5% memilih ‘Tidak’.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Polling Trump mendapatkan ~1 juta suara/jam,” kata Musk dalam tweet berikutnya.
Dengan mayoritas suara memilih opsi ‘Ya’, bukan tidak mungkin Musk akan memulihkan akun Trump. Apalagi, bos SpaceX dan Tesla men-tweet ini.
[Gambas:Twitter]
Sebelum polling Trump, Musk mengatakan dia telah mengaktifkan kembali beberapa akun, termasuk Kathie Griffin, Jorden Peterson, dan Babylon Bee.
Musk telah menghadapi serangan kritik sejak mengambil alih platform tersebut. Karena dia telah memecat sebagian besar pejabat dan staf seniornya, merombak sistem berlangganan dan otentikasi platform, dan mengumumkan beberapa perubahan pada kesederhanaannya.
Dalam tweet lain pada hari Jumat, Musk meyakinkan bahwa dia akan mengarahkan Twitter untuk memprioritaskan “kebebasan berbicara, tetapi bukan kebebasan untuk menjangkau”.
“Tweet negatif/kebencian akan sepenuhnya dihapus & didemonetisasi, jadi tidak akan ada iklan atau pemasukan lain ke Twitter,” tulisnya. “Anda tidak akan menemukan tweet kecuali Anda secara khusus mencarinya, yang tidak berbeda dengan internet lainnya.”
Sekelompok senator AS meminta regulator antimonopoli untuk mengawasi keputusan persetujuan platform media sosial dan kepatuhan terhadap aturan privasi pengguna setelah perubahan terbaru Musk.
“Twitter dengan sengaja mengabaikan keselamatan dan keamanan penggunanya, dan mendorong Komisi Perdagangan Federal (FTC) untuk menyelidiki pelanggaran undang-undang perlindungan konsumen,” kata surat yang ditujukan kepada ketua Komisi Perdagangan Federal (FTC) Lina Khan, yang ditandatangani oleh tujuh senator Demokrat. . . termasuk Richard Blumenthal dan Elizabeth Warren.
Selain itu, menurut surat tersebut, sejak Musk mengambil alih Twitter bulan lalu, perusahaan tersebut telah melakukan PHK dan pengunduran diri yang signifikan. Mereka menunjukkan bahwa Musk hanya menekankan peningkatan keuntungan sambil mengabaikan aspek penting lainnya dari bisnis.
Tonton Video “Kegembiraan Donald Trump Setelah Twitter Sekarang Milik Elon Musk”
[Gambas:Video 20detik]
(afr/afr)