Elon Musk Mulai Rekrut Insinyur Baru untuk Bangun Twitter 2.0

Memuat…
CEO Twitter Elon Musk mulai mempekerjakan insinyur baru dan tenaga penjualan untuk membangun Twitter 2.0. Foto/Ist
SAN FRANSISCO – CEO Twitter Elon Musk mulai mempekerjakan insinyur baru dan tenaga penjualan untuk membangun Twitter. Langkah ini selesai Elon Musk setelah memberhentikan lebih dari setengah dari 7.500 karyawan Twitter ketika menyelesaikan pembelian perusahaan media sosial senilai $44 miliar pada 27 Oktober.
Musk memberi tahu karyawan dalam email ultimatum bahwa di bawah kepemilikannya, Twitter akan lebih digerakkan oleh teknik. Desain dan manajemen produk akan tetap sangat penting, tetapi mereka yang menulis kode hebat akan menjadi bagian terbesar dari tim.
Dikutip dari laman arstechnica, Rabu (23/11/2022), setelah tenggat waktu ultimatum Musk berlalu, ia mulai bertemu dengan para insinyur yang memilih bertahan. Dalam sebuah email kepada staf pada hari Jumat, Musk menulis, “Siapa pun yang benar-benar menulis perangkat lunak tersebut, harap lapor ke lantai 10 pada jam 2 siang hari ini.”
Baca juga; Elon Musk Dikabarkan Pecat CEO Twitter dan Pejabat Lainnya
Elon Musk mungkin perlu mempekerjakan insinyur dengan cepat agar sistem Twitter tetap aktif dan berjalan. Sebuah laporan Washington Post mengutip mantan karyawan yang mengatakan PHK dan PHK lainnya telah membuat banyak sistem dalam kondisi kritis.
Halaman Verge melaporkan tentang patah hati departemen termasuk lalu lintas Twitter dan tim front-end yang merutekan permintaan teknik ke layanan back-end yang benar. “Tim yang memelihara pustaka sistem inti Twitter yang digunakan oleh setiap insinyur di perusahaan juga sudah tidak ada,” tulis Verge.
Dalam pertemuan kemarin, Elon Musk dilaporkan memberi tahu staf bahwa “dalam hal perekrutan kritis, menurut saya seseorang yang pandai menulis perangkat lunak adalah prioritas tertinggi.”
Baca juga; Diajak Bekerja Lebih Keras oleh Elon Musk, Ratusan Karyawan Twitter Kabur
Laporan Verge lain minggu lalu mengatakan bahwa perekrut Twitter telah mulai menjangkau insinyur luar untuk mengetahui apakah mereka ingin bergabung dengan Twitter 2.0, milik Elon Musk.
(jaring)