Erick Thohir Minta Pertamina Segera Usut Penyebab Kebakaran Plumpang

Jakarta, CNNIndonesia —
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir tanya PT PERTAMINA (Persero) bertindak cepat mengatasi insiden kebakaran pipa BBM di Plumpang, Koja, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (3/3) malam.
Kebakaran itu menyebabkan sedikitnya 17 orang tewas dan 50 luka-luka.
“Saya sudah memanggil Chief Executive Officer Pertamina (Nicke Widyawati). Yang terpenting saat ini adalah bagaimana Pertamina dan beberapa pihak bisa cepat memadamkan api dan menyelamatkan korban dan warga sekitar,” kata Erick dalam keterangannya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Ia juga menyampaikan belasungkawa kepada para korban dan keluarga korban kebakaran.
“Saya menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban. Kami semua turut berduka cita atas tragedi ini,” katanya.
Erick pun meminta Pertamina mengusut tuntas kejadian tersebut dan berkoordinasi secara intensif dengan pihak kepolisian dan Pemprov DKI untuk melakukan tindakan darurat di sekitar lokasi kejadian.
Tegasnya, dampak dari kejadian tersebut perlu diminimalisir terutama bagi masyarakat sekitar.
“Segera awasi wilayah sekitar lokasi, segera lakukan tindakan evakuasi warga di sekitar lokasi. Utamakan keselamatan masyarakat dan pekerja di sana,” katanya.
Ia mengatakan kejadian ini akan menjadi catatan penting baginya dalam mengevaluasi operasional Pertamina. Erick memandang penilaian itu sebagai suatu keharusan agar kejadian seperti ini tidak terulang lagi di kemudian hari.
“Saat ini fokus kami adalah segera menangani korban dan mengantisipasi akibatnya. Terkait asesmen pasti dilakukan setelah ada investigasi mendalam atas kejadian ini,” ujarnya.
Sementara itu, Area Manager Communications, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Region Jawa Barat Eko Kristiawan mengatakan, pihaknya masih menyelidiki penyebab kebakaran pipa penerima BBM di Terminal BBM Terpadu Plumpang, Jakarta.
Selain menimbulkan korban jiwa dan luka-luka, puluhan rumah juga ikut terbakar akibat kebakaran tersebut.
(TSA/TSA)
[Gambas:Video CNN]