liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Gregoria Mariska Sudah Kangen Juara

Gregoria Mariska Sudah Kangen Juara


Jakarta

Setelah memastikan tiketnya ke final Australia Open 2022, Gregoria Mariska Tunjung kini mengaku rindu untuk menang. Ia bertekad menuntaskan rindu esok hari.

Seperti diketahui, Gregoria baru saja menjuarai babak semifinal BWF World Tour Super 300 yang digelar pada Sabtu (19/11/2022) sore WIB. Juara dunia junior 2017 itu mengalahkan Han Yue dalam perebutan tiket partai puncak yang berlangsung di Quay Centre, Sydney Olympic Park.

Gregoria pantang menyerah dan bertekad menang dengan skor 18-21, 21-16, 21-14 dalam waktu 56 menit. Kemenangan ini pun membawanya ke babak final turnamen dengan total hadiah 180 ribu dollar AS.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Saya senang dan alhamdulillah bisa menang dan melaju ke final. Perjuangan yang tidak mudah. ​​Butuh kerja keras untuk bisa sampai ke final,” ujar Gregoria dalam siaran PBSI.

“Setelah lama tidak mencapai babak final turnamen tur dunia, kini saya bisa melaju ke babak final di turnamen seperti Australia Open. Sejujurnya, saya juga merindukan kemenangan,” ujarnya.

Gregoria juga menjelaskan tentang proses pertandingan semifinal. Ia mengaku goyah dan tidak cepat beradaptasi dengan perubahan gaya bermain lawan.

“Tadi, setelah unggul 9-8, lawan seperti mengubah pola permainan. Saya kehilangan tujuh poin secara beruntun akibat unforced error menjadi 9-15. Saya kehilangan ritme karena lawan mengubah pola menjadi slow. Sementara itu, saya sedang terburu-buru dan mati sendirian,” kata Gregoria.

Han Yue mengakui bahwa lawan memang memiliki keuntungan. Selain bisa bermain dengan aman, kualitas bolanya begitu matang dan bisa dimainkan dengan sabar.

“Setelah kalah, saya harus tetap berjuang dan pantang menyerah. Saya bisa belajar dan tidak ingin bermain seperti pertandingan pertama,” ucapnya.

“Di pertandingan kedua, saya juga belajar dari kekalahan di Hylo Open lalu. Saat itu saya kalah tipis karena kesalahan kecil. Kali ini saya tidak ingin kesalahan kecil itu terulang lagi. poin dan saya harus push. Fokusnya saya juga memaksa dan juga harus melewatinya,” jelas Gregoria.

Dalam pertandingan di gim ketiga, dengan kelelahan keduanya, Gregoria hanya berprinsip bahwa ia harus bisa bertahan. Dia bersikeras untuk tidak mudah menyerah.

“Saya bermain seperti di gim kedua saja. Padahal di awal gim ketiga saya masih belum masuk dan juga buru-buru. Tapi dengan memaksakan diri, akhirnya saya berhasil memimpin 11-8 dan terus memimpin. .. dan lebih percaya diri. Saya terus mendorong diri saya sendiri. Saya pikir saya tidak jauh di depan. Saya lebih berhati-hati sebelum pertandingan berakhir,” kata Gregoria.

Tonton video “Kevin/Marcus Lose, Netizen: Comeback Stronger”.
[Gambas:Video 20detik]
(mcy/mentah)