Hidung Kiper Iran Patah dan Berdarah, Pelatih Cemas Gegar Otak Parah

Jakarta, CNNIndonesia —
Penjaga gawang tim nasional Iran, penjaga gawang Alireza Beiranvand pingsan dengan hidung berdarah setelah bertabrakan dengan rekannya sendiri Majid Hosseini setelah memblok tendangan Harry Kane saat pertandingan melawan Inggris di Piala Dunia 2022Senin (21/11) malam.
Manajer Iran Carlos Queiroz mengungkapkan bahwa pemain berusia 30 tahun itu mengalami patah hidung dalam insiden tersebut.
“Menurut informasi medis saya dan juga wasit, mereka tidak bisa menghentikan pendarahan pemain. Itu ada hubungannya dengan hidungnya yang patah,” kata Queiroz dikutip UK Daily usai pertandingan.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Kritik terhadap Iran muncul karena Beiranvand tidak segera diganti, meski diyakini mengalami insiden mengerikan yang mengharuskannya mendapat perawatan medis serius. Namun, ia harus berada di lapangan selama kurang lebih sepuluh menit dalam perawatan darurat, hingga akhirnya meminta diganti karena terus mengeluarkan darah dari hidungnya.
“Saat dia kembali bermain, pendarahannya berhenti sehingga kami pikir dia bisa melanjutkan. Tapi kami memiliki beberapa indikasi kemungkinan gegar otak. Dia mengalami gegar otak parah dan sekarang dalam perjalanan ke rumah sakit untuk pemeriksaan lebih lanjut.”
“Oleh karena itu penundaan. Ini adalah undian antara patah hidung dan gegar otak.”
Ternyata, staf medis menghabiskan lebih dari 10 menit untuk memeriksa Beiranvand, yang terlihat bingung namun ingin tetap berada di lapangan.
Setelah berganti kaus, dan meski khawatir akan mengalami gegar otak, penjaga gawang tersebut mencoba untuk terus bermain. Tapi semenit kemudian dia menunjuk ke bangku cadangan, menandakan dia harus segera diganti
Penggemar sepak bola dan pakar mengatakan mereka tidak mengerti mengapa penjaga gawang diizinkan untuk tinggal.
[Gambas:Video CNN]
Mantan pemain internasional Inggris Alan Shearer mengatakan kepada BBC Sport: “Jelas dia tidak pernah fit. Anda tidak akan membuat pemain mengatakan ‘ya, saya ingin keluar’. Pemain akan mengatakan mereka baik-baik saja. Harus ada dokter, dengan terorganisasi, memberi nasihat. Mereka telah gagal,” katanya.
Kritik serupa juga disampaikan mantan kiper timnas Inggris, Siobhan Chamberlain.
“Ini tidak bisa dipercaya. Dia seharusnya tidak dibiarkan melanjutkan. Itu adalah kecelakaan yang mengerikan,” katanya.
(ain/ain)