Indonesia Tertinggal Jauh di 5G, India Sudah Siap Masuk ke 6G di 2029

memuat…
Perkembangan 5G di India disebut-sebut sebagai yang tercepat di dunia. Foto: dok Jio
JAKARTA – Mengenai perkembangan jaringan telekomunikasi, india tertinggal jauh dari India. Saat jaringan 5G di india stagnan di beberapa kota besar saja, perkembangan jaringan 5G di India disebut paling cepat di dunia. Karena itu, India mengklaim siap mengeksplorasi 6G dalam waktu 6 tahun.
Klaim tersebut diungkapkan oleh Menteri Persatuan India Ashwini Vaishnaw. Dalam pidatonya, dia mengatakan India adalah negara dengan peluncuran 5G tercepat sejak Oktober 2021. Pada tahun 2029, India bertujuan untuk meluncurkan infrastruktur 6G-nya.
Vaishnaw, yang saat ini mengepalai departemen Perkeretaapian, Komunikasi, Elektronik, dan TI, mengatakan akan menghadirkan jaringan 5G di 200 kota pada Desember 2023.
Saat ini, layanan 5G di India tersedia di 397 kota. Klaim ini juga didukung oleh laporan Deccan Herald.
Sebagai informasi, layanan 5G India resmi diluncurkan pertama kali oleh Perdana Menteri Narendra Modi pada 1 Oktober 2022.
Ini terjadi setelah lelang spektrum 5G India ditutup pada Agustus 2022. Menteri tersebut menyatakan bahwa India berada di jalur yang tepat untuk menjadi pemimpin global dalam teknologi 6G.
Hanya dua dari tiga penyedia telekomunikasi terbesar di India yang menawarkan layanan 5G. Airtel adalah penyedia layanan pertama yang menerapkan teknologi akses non-mandiri.
Namun, Jio adalah satu-satunya operator India yang menggunakan pita 700 MHz. Itu juga satu-satunya operator India yang menggunakan 5G self-access (SA), yang merupakan spektrum pita rendah.
CRISIL, sebuah lembaga pemeringkat, menyatakan dalam Laporan bahwa pada Maret 2025, sekitar seperempat dari seluruh pengguna data nirkabel di India, atau sekitar 300 juta pelanggan, akan menggunakan layanan 5G. Ini naik dari 20-25 juta pada Maret 2023.
Naveen Vardyanathan, CRISIL Ratings Director, menyatakan bahwa sekitar 30-35 Persen dari 150-170 Juta smartphone di India kompatibel dengan 5G.
Pengiriman smartphone 5G akan terus meningkat, tetapi adopsi 5G akan tetap dibatasi hingga 300 juta pengguna pada tahun fiskal 2025 karena biaya awal yang tinggi dan proposisi nilai yang rendah.
(Dan)