Jelang McGregor Comeback, Manajer Justin Gaethje Ingin The Notorious Duduk di Kursi Roda

Memuat…
Ali Abdelaziz selaku manajer Justin Gaethje meminta petarungnya untuk menghancurkan Conor McGregor dan menempatkannya di kursi roda / Foto: Time Out Abu Dhabi
NEW YORK – Ali Abdelaziz sebagai manajer Justin Gaethje meminta petarungnya untuk menghancurkan Conor McGregor dan menempatkannya di kursi roda. Keinginan tersebut muncul jika petarung berjanggut itu kembali ke Octagon.
McGregor tidak bertarung sejak kakinya patah saat kalah beruntun dari Dustin Poirier pada 2021. Mantan juara dua divisi itu sekarang berlatih keras dan membayangkan kembali ke oktagon pada 2023.
McGregor telah mengatur berat badannya untuk pertarungan di kelas mana pun. Di sisi lain, Justin Gaethje pernah bersumpah akan melawan McGregor sebelum kariernya berakhir.
BACA JUGA: Kisah Duel Muhammad Ali Melawan Richard Dunn, Sang Pembangun Legenda
Hal ini pun diamini Abdelaziz karena merasa petarungnya bisa membuat McGregor tak berdaya. “Saya ingin melihat Justin Gaetje menghancurkan Conor McGregor dan menaruhnya di kursi roda,” ujar Abdelaziz dalam wawancara dengan The Schmo dikutip dari laman Mirror, Senin (5/12/2022).
“Saya ingin melihatnya. (Divisi) seberat apapun. Saya ingin melihat pertarungan ini tapi kami tahu dia (McGregor) tidak suka bertarung lagi. Dia ingin pertarungan yang mudah. Dia mungkin tidak akan melawan Justin Gaethje,” sambung manajer petarung seperti Khabib Nurmagomedov hingga Kamaru Usman.
McGregor diperkirakan akan kembali dengan berat 170 lb atau 77 kg, masih lebih berat dari Gaethje dengan berat 155 lb atau 70 kg. Namun diketahui petarung Amerika itu akan rela menambah bobot jika pertarungan menjadi kenyataan.
BACA JUGA: Bakhodir Jalolov, Raja KO Tak Terkalahkan, Ancam Top 10 Petinju Kelas Berat
Namun Gaethje yakin tantangan tersebut hanyalah hoax. Menurutnya, puncak karir McGregor sudah berakhir.
“Saya tidak berpikir itu akan terjadi sama sekali. Saya pikir ada kemungkinan sekitar 0 persen. Mengapa dia bertarung (lagi)? Saya tidak berpikir dia bertarung untuk pertarungan murni, jika itu mungkin untuk hiburan. Tapi sebagai sejauh kembali dan menjadi atlet yang kompetitif, mencoba memperjuangkan gelar, sama sekali tidak akan pernah lagi.”
(kamu)