Kewalahan, Ukraina Desak AS Cepat Kirim Senjata yang Bikin Rusia Keki

Jakarta, CNNIndonesia —
Setelah terkena hujan rudal hipersonik Rusia, Ukraina meminta Amerika Serikat untuk segera mengerahkan Patriot, sistem pertahanan rudal yang membuat Bangsa Beruang Merah emosional.
Stratcom Center, sebuah badan di bawah Kementerian Kebudayaan dan Kebijakan Informasi Ukraina, menyatakan bahwa Ukraina saat ini tidak memiliki senjata yang mampu melawan rudal hipersonik Kinzhal Rusia.
Menurut badan tersebut, hanya sistem pertahanan Patriot yang mampu menjatuhkan rudal hipersonik Rusia.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Sistem pertahanan udara [rudal] Patriot buatan Amerika mampu mencegat rudal balistik,” kata agensi itu dalam sebuah pernyataan yang dikutip Newsweek.
“Itulah mengapa sangat penting bahwa sistem pertahanan udara ini tiba di Ukraina secepat mungkin.”
AS awalnya bermaksud untuk mengirimkan rudal Patriot Desember lalu. Namun, AS harus terlebih dahulu melatih militer Ukraina agar dapat menangani rudal secara optimal.
Saat mengumumkan pengiriman misil, AS menekankan bahwa latihan semacam itu biasanya memakan waktu lama.
Pelatihannya sendiri sudah dimulai sejak Januari lalu. Sekitar 100 tentara Ukraina kemudian dilatih menggunakan sistem tersebut.
Asisten Sekretaris Angkatan Darat AS untuk Akuisisi, Logistik dan Teknologi, Douglas Bush, mengatakan kepada Defense News bahwa AS sudah melatih pasukan Ukraina.
Ia pun memastikan Patriot akan tiba di Ukraina dalam waktu dekat dan siap digunakan.
Rusia sendiri sudah lama memperingatkan AS untuk tidak mengirimkan Patriot. Menurut mereka, AS ikut campur dalam perang jika mengirim Patriot ke Ukraina.
Setelah AS mengumumkan hasil pengiriman, Presiden Vladimir Putin menggoda bahwa Patriot adalah senjata “cukup tua” dan berjanji untuk menghancurkannya.
Meski Putin tampaknya ingin meremehkan Patriot, pemerintahnya sendiri telah lama menyatakan bahwa sistem tersebut akan menjadi target utama serangan mereka jika digunakan di medan perang Ukraina.
[Gambas:Video CNN]
Ukraina mendorong pengiriman Patriot setelah Rusia dilaporkan meluncurkan 81 rudal Kinzhal. Serangan itu menewaskan sedikitnya lima warga sipil Ukraina.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan itu dilakukan sebagai tanggapan atas “aksi teroris” yang dilakukan oleh pasukan Ukraina di wilayah Bryansk pekan lalu.
“Menanggapi aksi teroris pada 2 Maret yang diorganisir oleh rezim Kyiv di wilayah Bryansk, Angkatan Bersenjata Rusia melakukan serangan balik besar-besaran,” kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Rudal Kinzhal sendiri digunakan oleh militer Rusia pada bulan pertama invasi untuk menyerang gudang militer di Ukraina barat.
Sekali ditembakkan, Kinzhal dapat melakukan perjalanan dengan kecepatan suara lima kali lipat. Rudal ini juga sangat sulit dideteksi karena bisa diluncurkan dari jet tempur MiG-31.
(plq/telah)
[Gambas:Video CNN]