Manajemen Arema FC Tidak Empati, Aremania Minta Maaf kepada Insan Sepak Bola Indonesia

Memuat…
Banyak pengunjuk rasa Aremania yang meminta maaf atas penundaan pertandingan Liga 2 dan Liga 3 akibat Tragedi Kanjuruhan/ Foto: MPI
MISKIN – Banyak pengunjuk rasa Aremania yang meminta maaf atas penangguhan Liga 2 dan Liga 3 akibat Tragedi Kanjuruhan. Mereka juga secara terbuka menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terkena dampak penghentian kompetisi.
Hal itu disampaikan perwakilan aksi massa Aremania saat memberikan orasi di depan kantor Arema FC, Minggu (29/1/2023). Mereka juga mengecam manajemen PT Arema Aremania Bersatu Berprestasi Indonesia (AABBI) yang tidak berperan aktif mendampingi para korban tragedi Kanjuruhan dan memilih kembali ke Liga 1 musim 2022-2023 setelah tragedi yang menewaskan 135 orang itu.
“PT Arema Aremania Bersatu Bersatu Indonesia (AABBI) karena tidak berperan aktif mendampingi keluarga korban tragedi Kanjuruhan dan memperjuangkan keadilan malah tetap bermain di kompetisi Liga 1,” ujar salah satu peserta demo saat membacakan sambutannya di depan kantor Arema FC di Kota Malang.
BACA JUGA: Mikel Arteta Jadikan 5 Pemain Arsenal Bintang: Ada Messi dari Norwegia
Mereka juga secara terbuka meminta maaf kepada mereka yang disakiti dan dihina atas tindakan dan sikap mereka yang tidak bertanggung jawab terhadap tragedi Kanjuruhan.
“Kami Malang Mama mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas ketidaknyamanan menikmati hiburan sepak bola Indonesia. Kami Malang Mama mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh warga Malang Raya karena telah dipermalukan oleh tindakan Arema yang tidak sopan. FC juga merupakan aparat kekejaman dalam tragedi Kanjuruhan,” ujarnya. dijelaskan.
Warga Aremania pun secara terbuka meminta maaf kepada Persebaya yang menjadi sasaran intimidasi di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang, Sabtu (1/10/2022) malam.
BACA JUGA: 5 Pemain Barcelona Yang Sukses Di Tangan Xavi Hernandez
“Kami anak muda Malang meminta maaf kepada manajemen para pemain Persebaya dan tim Persebaya serta mereka yang cedera akibat aksi intimidasi di stadion,” ujarnya.
“Kami pemuda Malang meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh klub sepak bola yang berlaga di Liga 1, 2, dan 3, karena aktivitas mereka di sepak bola Indonesia terganggu. Kami pemuda Malang mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pemain dan pekerja. sepakbola di seluruh Indonesia, pasca tragedi Kanjuruhan,” tambahnya.
Perwakilan Aremania yang berdemonstrasi juga meminta maaf kepada keluarga korban yang meninggal, terluka, dan selamat dalam tragedi Kanjuruhan karena tidak memberikan dukungan optimal pasca tragedi pada Sabtu malam, 1 Oktober 2022. “Kami masyarakat Malang mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua para suporter di Indonesia, karena setelah tragedi Kanjuruhan, kita tidak bisa melihat atau melihat klub sepak bola kebanggaan mereka. Kami masyarakat Malang menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh korban Tragedi Kanjuruhan, baik yang meninggal maupun yang selamat. , kami belum memberikan dukungan maksimal,” katanya.
(kamu)