liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Microsoft Tuding Hacker China Bersiap Bikin Kacau AS

Microsoft Tuding Hacker China Bersiap Bikin Kacau AS

memuat…

Microsoft melaporkan bahwa mata-mata itu juga menargetkan wilayah pulau Guam AS yang merupakan pangkalan strategis penting bagi militer AS. TechRepublic

LONDON Microsoft dan badan intelijen barat menuduh kelompok peretas China memata-matai organisasi infrastruktur utama AS. Ini termasuk menyerang pusat-pusat telekomunikasi dan transportasi.

Microsoft melaporkan bahwa mata-mata itu juga menargetkan wilayah pulau Guam AS yang merupakan pangkalan strategis penting bagi militer AS dan melawan serangan itu akan menjadi tantangan.

Seperti yang dilaporkan Reuters pada Sabtu (27/5/2023), para analis menggambarkannya sebagai salah satu kampanye spionase dunia maya terbesar yang diketahui China terhadap infrastruktur kritis AS.

Tidak jelas jumlah pasti organisasi yang terkena dampak, tetapi Badan Keamanan Nasional AS (NSA) mengatakan sekarang bekerja dengan mitra termasuk Kanada, Selandia Baru, Australia, Inggris Raya (UK) dan Biro Investigasi Federal (FBI). . mengidentifikasi pelanggaran yang terjadi. .

Faktanya, keempat negara tersebut telah memperingatkan bahwa mereka juga mungkin menjadi sasaran para peretas.

Analis Microsoft mengklaim kelompok peretas China ‘Volt Typhoon’ sedang mengembangkan kemampuan yang dapat mengganggu infrastruktur komunikasi penting antara AS dan kawasan Asia dalam krisis di masa depan.

Microsoft mengatakan kelompok peretas China telah aktif sejak 2021 dan sering menargetkan berbagai industri termasuk komunikasi, manufaktur, utilitas, transportasi, konstruksi, maritim, pemerintahan, teknologi informasi, dan pendidikan.

Direktur Keamanan CyberNSA, Rob Joyce mengatakan grup tersebut menggunakan jaringan yang dibangunnya di lingkungan infrastruktur kritis untuk membingungkan sistem keamanan tanpa meninggalkan jejak, membuat taktik tersebut sulit dideteksi.

(wbs)