liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

NASA Ungkap Syarat Roket Bisa Tangkis Asteroid ‘Pembunuh’ Planet

NASA mengungkapkan ada syarat yang harus dipenuhi agar sebuah roket bisa menangkis asteroid yang berpotensi menghancurkan Bumi.

Jakarta, CNNIndonesia

Administrasi Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkapkan persyaratan roket untuk menangkis asteroid ‘pembunuh’ planet.

Menurut NASA, waktu optimal adalah beberapa tahun atau mungkin beberapa dekade. NASA sendiri meluncurkan misi Double Asteroid Redirection Test (DART) pada akhir November 2021, setelah direncanakan selama lima tahun.

Tujuannya adalah untuk menguji teori pertahanan planet yang disebut teknik “penabrak kinetik”. Cara ini pada dasarnya mengubah lintasan asteroid dengan cara menghantamkan roket ke asteroid dengan kecepatan tinggi.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

Pesawat ruang angkasa DART akhirnya diluncurkan pada September 2022. Hasilnya, DART berhasil bertabrakan dengan asteroid Dimorphos, ‘satelit alami’ selebar 160 meter dan mengorbit asteroid yang lebih besar bernama Didymos pada jarak 11 juta kilometer dari Bumi.

Kekuatan tumbukan mengubah orbit Dimorphos di sekitar Didymos selama sekitar 33 menit, berhasil menggeser lintasan batuan luar angkasa yang lebih kecil.

“Saya bersorak ketika DART menabrak asteroid untuk demonstrasi pertama teknologi pertahanan planet di dunia, dan itu baru permulaan,” kata Nicola Fox, administrator asosiasi untuk Direktorat Misi Sains di Markas Besar NASA di Washington.

“Penemuan ini menambah pemahaman mendasar kita tentang asteroid dan meletakkan dasar bagaimana manusia dapat mempertahankan Bumi dari asteroid yang berpotensi berbahaya dengan mengubah jalurnya,” tambahnya.

Sebagai catatan, kedua asteroid ini tidak pernah menimbulkan risiko bagi Bumi. Tetapi ukuran dan orbit asteroid yang serupa menjadikannya target ideal untuk misi ini.

Hasil dari misi DART telah dipublikasikan dalam empat makalah di jurnal Nature.

Studi pertama melaporkan dampak DART yang sukses dengan asteroid secara rinci, menggambarkan kembali garis waktu yang mengarah ke dampak, lokasi dan sifat dampak itu sendiri, serta ukuran dan bentuk Dimorphos.

Makalah tersebut mengutip tabrakan yang berhasil serta perubahan orbit Dimorphos yang menunjukkan “teknologi tumbukan kinetik adalah teknik yang layak untuk mempertahankan Bumi jika diperlukan.”

Studi tersebut juga menyatakan bahwa menangkis asteroid seukuran Dimorphos bisa dilakukan tanpa misi pengintaian terlebih dahulu.

Syaratnya, para ilmuwan memiliki waktu beberapa tahun, atau lebih baik lagi puluhan tahun, untuk mempersiapkan kedatangan asteroid tersebut.

Dikutip dari LiveScience, studi kedua menggunakan dua metode berbeda untuk mengonfirmasi perlambatan 33 menit orbit Dimorphos, sedangkan studi ketiga menghitung momentum yang ditransfer dari wahana DART ke asteroid.

Sementara itu, studi terbaru menjelaskan bagaimana tabrakan antara DART dan Dimorphos menghasilkan jejak puing berdebu yang tampak membentang ribuan kilometer ke luar angkasa.

(lom/lth)

[Gambas:Video CNN]