Rambut Pendek, Kulit Sawo Matang

Jakarta, CNNIndonesia —
Penasihat hukum Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharad ERonny Talapessy, mengungkapkan ciri-cirinya wanita misterius yang bertempat di rumah mantan Kepala Divisi Propam Freddy Sambo di Jalan Bangka, Kemang, Jakarta Selatan.
Hal itu diungkapkan Ronny di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/5), saat mendampingi kliennya dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana.
“Yang pasti rambutnya pendek, kulitnya sawo matang,” kata Ronny kepada awak media di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/5).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Sosok perempuan misterius di Rumah Bangka karya Ferdy Sambo menjadi perbincangan publik selama sepekan terakhir. Richard mengungkap keberadaan wanita misterius itu saat Sambo dan istrinya Putri Candrawati terlihat marah sebelum Yosua dibunuh.
Hal itu diungkapkan Richard dalam rapat yang digelar Rabu (30/11).
“Sebelum kejadian di Magelang, memang ada kejadian lain seperti tawuran antar saudara PC [Putri Candrawathi] dengan FS [Ferdy Sambo] atau saudara PC dengan Joshua?” tanya hakim dalam sidang terakhir.
“Sesuatu telah terjadi, Ibu [PC] turun [dari lantai rumah di Jalan Saguling]. terlambat [Yosua] juga turun dengan membawa senjata yang langsung diletakkan di dalam mobil. Madam PC memanggil kami bertiga, saya, Joshua dan Matheus,” kata Richard.
Kemudian mereka bergegas naik mobil menyusuri kawasan Kemang, Jakarta Selatan. Richard mengaku penasaran apa tujuan perjalanan itu.
” tanyaku pada arwah [Yosua] mau kemana, mereka di depan, keliling keliling di kawasan Kemang, tidak tahu mau kemana, akhirnya kami kembali ke kediaman Yang Mulia Bangka,” kata Richard.
“Sesampainya di Bangka, Ibu turun, saya lihat Ibu marah, saya tidak berani bertanya. Semua orang masuk, turun. Bang Yos bilang ‘Chad, parkir mobil di belakang.’ Saya memarkir mobil di belakang,” lanjutnya.
Setengah jam kemudian, lanjut Richard, Sambo tiba di kediaman Bangka ditemani sopirnya bernama Saddam.
“Pak FS [Ferdy Sambo] masuk, Pak FS tampak marah, dan langsung masuk ke dalam rumah. Setelah itu, almarhum berkata, ‘Chad, nanti Pak Eben datang, rekanmu,’ katanya lagi.
Pesan itu dimaksudkan agar pasangan Sambo bisa disambut saat tiba. Namun, Richard mengaku tidak mengetahui kedatangannya.
Richard mengatakan dia tidak tahu apa yang terjadi di dalam rumah. Seiring waktu berlalu, Richard melihat seorang wanita tak dikenal keluar dari rumah sambil menangis.
Richard tidak yakin apakah wanita itu datang dengan pasangan Sambo bernama Eben atau tidak.
“Setengah jam kemudian seseorang keluar dari rumah, saya berkata ‘Fon [Alfon, sekuriti rumah Bangka], seseorang keluar dari situ.’ Ada seorang wanita, saya tidak tahu, dia menangis. Aku ingin tahu siapa ini,” kata Richard.
“Wanita itu bilang sedang mencari drivernya, saya lari ke samping dan memanggil driver. Tak lama kemudian wanita itu pergi,” pungkasnya.
(ryn/gil)
[Gambas:Video CNN]