liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Rayakan Hari Arak Bali, Bupati Karangasem Cheers Bareng Anak Buah

Rayakan Hari Arak Bali, Bupati Karangasem Cheers Bareng Anak Buah


Karangasem

Dalam rangka memperingati Hari Anggur Bali, Bupati Karangasem I Gede Dana bersulang sambil minum arak bersama anak buahnya. Bersulang!

I Gede Dana bersama seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Karangasem merayakan Bali Wine Day dengan menyapa dengan segelas wine Bali.

Mereka mengawali peringatan Hari Anggur Bali pertama dengan doa bersama dan magibung (makan bersama) di Pura Batu Belah, Desa Datah, Kecamatan Abang, Karangasem.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Mari bersulang dengan segelas arak Bali dalam rangka memperingati Bali Wine Day. Agar tubuh tetap sehat dan lebih bertenaga,” ujar Dana Regent, Minggu (29/1/2023).

Bupati Dana mengapresiasi kebijakan Gubernur Bali I Wayan Koster terkait penetapan Hari Anggur Bali setiap 29 Januari. Apalagi, ada ribuan warga Karangasem yang bermata pencaharian sebagai pembuat anggur.

“Di Karangasem ada lebih dari 2.000 orang yang menjadi pembuat wine. Kalau dalam satu keluarga ada lima orang, maka ada lebih dari 10.000 orang yang mencari nafkah dari wine. Itu hanya pembuat wine, bukan pelaku usaha lainnya,” kata Dana. .

Dana mengatakan, dirinya akan berpihak pada para pengrajin wine tradisional yang ilmunya diwariskan secara turun-temurun sebagai kearifan lokal. Dia juga meminta warga yang memproduksi arak gula untuk berhenti.

“Nenek moyang kami mengajarkan cara membuat wine yang benar. Jadi, saya sangat berharap para pengrajin sugar wine segera beralih ke produksi wine tradisional,” tambahnya.

Menurut Dana, alkohol tradisional diproduksi menggunakan bahan baku dari tuak kelapa sawit, lontar, atau gula aren. Berbeda dengan sugar wine yang bahan bakunya adalah gula fermentasi, dianggap tidak sehat.

Ke depan, Dana mendorong desa-desa adat untuk membuat peraturan tentang produksi arak tradisional dan menghentikan produksi arak gula.

“Saya ingin seluruh masyarakat Karangasem memproduksi miras tradisional warisan nenek moyang, bukan gula miras,” imbuhnya.

Sebagai informasi, Gubernur Bali I Wayan Koster memulai penetapan Bali Wine Day setiap tanggal 29 Januari melalui Surat Keputusan Gubernur Bali Nomor 929/03-I/HK/2022. Sebelumnya, Koster juga telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Bali No. 1 Tahun 2020 tentang Pengelolaan Minuman Fermentasi dan/atau Suling Bali sebagai pilar perubahan status yang mengangkat eksistensi, nilai dan martabat Arak Bali.

—–

Artikel ini telah diposting di detikBali dan selengkapnya dapat dibaca di sini.

Simak video “Nikmat Salak Bali, Salah Satu Ikon Buah Khas Nusantara Karangasem”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)