Saat Patung Vagina dan Penis Raksasa Berdiri Tegak di Kuil Buddha
Nakhon Ratchasima –
Ada yang unik dan berbeda dari kuil Buddha di Thailand ini. Patung-patung berbentuk penis dan vagina raksasa berdiri tegak di sana. Ternyata, ada cerita di baliknya.
Terletak di Nakhon Ratchasima, Thailand terdapat sebuah kuil Budha yang berbeda dari biasanya. Di pura ini ditampilkan simbol maskulinitas dan feminitas berupa patung-patung emas berukuran raksasa.
Ya, patung penis dan vagina setinggi 1,2 meter memang sengaja dipajang di candi ini. Ternyata, ada maksud tertentu di baliknya.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Kami sering mengadakan upacara untuk mentraktir orang-orang yang kurang beruntung,” kata pencipta pura tersebut, Naowaratkotchaporn Simethawong, seperti dikutip dari NY Post, Jumat (26/5/2023).
Naowarat, juga dikenal sebagai Bunda Brahmana, membangun patung emas yang dengan jelas menggambarkan organ vital wanita, agar wanita dapat berdoa untuk kesuburan dan keberuntungan.
Demikian pula patung vagina raksasa juga bertujuan untuk memohon ampunan atas dosa-dosa besar yang berkaitan dengan reproduksi seperti aborsi.
Patung Vagina terdiri dari satu vagina besar dan 8 vagina kecil di sekitarnya. Patung emas Faraj memiliki penjaga, yaitu patung Buddha duduk di atas naga berkepala 8.
Patung Faraj tidak hanya. Tak jauh dari patung tersebut, berdiri patung Zakar yang juga berwarna keemasan. Sama seperti patung Faraj, patung Zakar terdiri dari satu penis raksasa dan dikelilingi oleh 8 penis kecil. Patung itu juga dijaga oleh Buddha dengan naga berkepala 8 di punggungnya.
Patung Vagina dan Penis Raksasa Foto: (Twitter)
Sejak patung Faraj dan Zakar viral, kuil-kuil Buddha dibanjiri pengunjung. Mereka datang dari seluruh penjuru Thailand untuk mendoakan keberuntungan, kesuburan, kecantikan, bahkan jodoh yang tepat.
“Saya percaya kita harus menghormati alat kelamin kita karena itu mewakili asal usul kehidupan dan keragaman di dunia ini,” kata Bunda Brahmana.
“Ini bukan keanehan atau sesuatu yang tidak biasa,” tambah suster itu.
Terlepas dari benar atau tidaknya mitos patung keberuntungan Faraj, suster itu tetap harus mendapat persetujuan dari otoritas setempat terkait candi dan patung aneh yang ia dirikan.
Setelah dilakukan pemeriksaan pada 22 Mei lalu, pihak berwenang memastikan bahwa biarawati tersebut tidak melakukan pantangan agama apapun di negara yang mayoritas penduduknya beragama Budha ini.
“Kami ingin memastikan pura memenuhi standar moral. Kami memerintahkan mereka untuk menghapus segala tanda yang mungkin terlalu vulgar,” kata ketua dewan lokal Kanatchon Sijaroen, yang memimpin pemeriksaan pura.
Biarawati itu juga diminta untuk memindahkan patung Buddha besar yang berada di antara alat kelamin dan patung vagina karena tidak sopan menempatkannya terlalu dekat dengan “kemaluan”.
“Saya siap bekerja sama dengan pemerintah untuk menyelesaikan masalah apa pun,” pungkas Bunda Brahmana.
Simak Video “Polisi Ungkap Penyebab Hilangnya Arca Ganesha di Gunung Bromo”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)
