Sesak Napas saat Berbaring? Waspada 7 Penyakit Ini

Jakarta, CNN Indonesia —
Sulit bernafas saat berbaring atau orthopnea bisa menjadi tanda atau gejala a penyakit.
Beberapa orang sering mengalami ortopnea. Meski tubuh dalam keadaan rileks saat berbaring, sesak napas justru bisa muncul.
Dalam kedokteran, ortopnea didefinisikan sebagai sesak napas atau kesulitan bernapas saat berbaring. Ada berbagai penyakit atau kondisi kesehatan yang memicu ortopnea.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
1. Gagal jantung
Salah satu penyebab sesak napas saat berbaring adalah gagal jantung.
Selain sesak napas, gejala gagal jantung meliputi kelelahan, pembengkakan akibat penumpukan cairan (edema), dan batuk atau mengi.
Dikutip dari Medical News Today, pada kondisi ini berarti jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh secara normal. Menjadi sulit bagi jantung untuk rileks setelah memompa hingga tekanan meningkat dan cairan kembali ke paru-paru, perut, atau kaki.
2. PPOK
Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK) dapat menyebabkan gejala seperti sesak napas saat berbaring.
PPOK merusak kantung udara sehingga saluran udara menjadi sempit dan sulit bernapas. Kesulitan bernafas biasanya dialami saat melakukan aktivitas fisik dan berbaring.
3. Obesitas
Ilustrasi. Obesitas, salah satu penyebab sesak napas saat berbaring. (iStock/Staras)
Orang yang mengalami obesitas dapat mengalami kesulitan bernapas saat berbaring. Timbunan lemak dapat mempengaruhi bentuk dan fungsi sistem pernapasan dan struktur lainnya.
Lemak dapat memberi tekanan pada struktur dinding dada, memengaruhi pergerakan diafragma, dan kemampuan merespons menghirup dan menghembuskan napas. Pernapasan menjadi lebih sulit saat berbaring.
4. Alergi
Sesak napas bisa menjadi reaksi alergi. Sebaliknya, periksa kembali kondisi lingkungan kamar Anda.
Kamar cenderung mengandung pemicu alergi seperti debu, jamur, dan bulu hewan peliharaan. Saat menghirup, sesak napas terjadi.
Bagi orang yang sudah memiliki ‘bakat’ asma, tentu saja alergi ini membuat asma semakin parah.
5. Apnea tidur
Familiar dengan mendengkur? Mendengkur adalah gejala sleep apnea. Dikutip dari Healthline, sleep apnea terjadi akibat penyempitan saluran napas dan kadar oksigen yang rendah.
Kesulitan bernapas dapat muncul dan membuat seseorang terjaga di malam hari. Kemudian di pagi hari, orang biasanya bangun dengan perasaan lelah.
6. Asam lambung naik
Peningkatan asam lambung atau refluks asam lambung dapat memicu sesak napas saat berbaring.
Posisi tidur tengkurap membuat posisi perut dan dada sejajar sehingga makanan yang bercampur asam naik dari tenggorokan ke kerongkongan.
7. Pneumonia
Pneumonia dapat membuat seseorang sulit bernapas saat berbaring. Pneumonia adalah radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus, atau jamur. Virus SARS-CoV-2 juga dapat memicu pneumonia.
Pneumonia dapat memicu beberapa gejala seperti sesak napas, napas cepat, batuk berdahak (dahak kuning atau hijau), dahak berdarah, demam, dan menggigil.
(lain/asr)
[Gambas:Video CNN]