Ternyata Ini Penyebab JD.ID Tutup di Indonesia Selamanya

Memuat…
JD.ID masuk ke Indonesia pada tahun 2015 dan akhirnya harus menutup layanannya secara permanen. Foto: Sindonews/Danang Arradian
JAKARTA – Raksasa e-commerce China JD.ID akan segera menutup layanannya di Indonesia secara permanen. Hal ini dikarenakan tantangan bisnis dan persaingan e-commerce yang sangat ketat.
“JD.ID akan berhenti menerima pesanan Anda mulai 15 Februari 2023. Semua layanan JD.ID akan berhenti pada 31 Maret 2023,” demikian keterangan di situs resmi JD.ID.
“JD.ID menyampaikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra, dan karyawan atas dukungannya,” tulis mereka.
JD.ID adalah perusahaan patungan antara e-commerce Cina JD.com dan Provident Capital. Kabar penutupan layanan JD.ID sudah santer terdengar sejak akhir tahun 2022.
Sebelumnya, mereka sebelumnya telah menutup cabang logistik JDL Express Indonesia per 22 Januari 2023.
Pada Desember 2022, JD.ID juga mengambil langkah pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi 30 persen atau 200 karyawan. JDL Express telah berhenti menerima pendaftaran pengguna baru sejak 1 Januari 2023.
Melalui keterangan resminya, Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID Setya Yudha Indraswara mengatakan, penghentian tersebut dilakukan sebagai langkah penyesuaian menghadapi tantangan bisnis saat ini.
Selain di Indonesia, JD.com juga menutup layanan di Thailand
JD.ID cabang offline di Aeon Mall Jakarta. Foto: Google Maps
Selain Indonesia, raksasa e-commerce JD.com ternyata juga memutuskan hengkang dari Thailand. Ini termasuk bisnis logistik mereka di Asia Tenggara.
Langkah tersebut merupakan kemunduran besar bagi upaya ekspansi perusahaan di luar negeri.
The South China Morning Post sebelumnya melaporkan bahwa JD memang berencana keluar dari pasar untuk memfokuskan kembali pertumbuhan di dalam negeri setelah bertahun-tahun berekspansi di Asia Tenggara.