Terus Ditekan Negara Barat, TikTok Malah Makin Canggih

memuat…
TikTok meluncurkan fitur baru khusus untuk pengguna di Eropa. FOTO / REUTERS
BEIJING – Di bawah tekanan negara-negara barat seperti Amerika Serikat, Tik tok j ustru lebih canggih lagi dengan meluncurkan Project Clover yang bertujuan untuk menyimpan data lokal pengguna di Eropa.
Wakil Presiden Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik TikTok, Theo Bertram dalam Pengarahan mengatakan bahwa TikTok menyediakan fitur terbaru dan transfer data akan berlanjut hingga 2024.
“Kami adalah perusahaan pro-kepatuhan. Beri tahu kami apa masalahnya, lalu mari kita bekerja sama untuk menemukan solusinya. Itu pendekatan kami di AS, itu pendekatan kami di mana-mana,” kata Theo Bertram dikutip Reuters Kamis (9/3/2023).
Parlemen Eropa, Komisi Eropa, dan Dewan Uni Eropa baru-baru ini melarang penggunaan aplikasi TikTok untuk staf karena meningkatnya kekhawatiran tentang keamanan data.
TikTok adalah perusahaan milik perusahaan Cina Bytedance. Eropa khawatir China akan dapat mengambil data pengguna Eropa atau menggunakannya untuk kepentingan pemerintah China.
Sementara itu, Gedung Putih telah mendukung undang-undang yang akan memberi pemerintah kekuatan baru untuk melarang aplikasi video Tiktok milik China dan teknologi berbasis asing lainnya jika menimbulkan ancaman keamanan nasional.
Sebagai bagian dari langkah ini, perusahaan mengonfirmasi akan segera membuka pusat data kedua di Irlandia, dan satu lagi di wilayah Hamar di Norwegia. Pusat data ini akan dioperasikan oleh pihak ketiga yang dirahasiakan.
“Pendekatan kami sangat terbuka bagi pemerintah, regulator, dan pakar untuk memberi kami saran dan nasihat tentang bagaimana kami dapat melakukannya dengan lebih efektif,” tambah Bertram.
China sendiri telah lama memblokir sejumlah besar platform media sosial dan aplikasi perpesanan asing, termasuk YouTube, Twitter, Facebook, dan Instagram.
“Pemerintah AS telah melampaui konsep keamanan nasional dan menyalahgunakan kekuasaan negara untuk menindas perusahaan negara lain,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning dalam jumpa pers harian.
“Seberapa tidak amankah AS, negara adidaya terkemuka di dunia, takut akan aplikasi favorit anak muda seperti itu?”
Gedung Putih memberi waktu 30 hari kepada semua lembaga federal, dalam pedoman yang dirilis Senin, untuk menghapus TikTok dari semua lembaga pemerintah.
(wbs)