TikTok Buka 4.000 Lowongan Kerja di Tengah PHK Raksasa Teknologi

Jakarta, CNNIndonesia —
Tik tok membuka ribuan lowongan di tengah badai PHK (PHK) yang melanda raksasa teknologi seperti Meta hingga Twitter.
Aplikasi video pendek berkomitmen untuk mempekerjakan 1.000 insinyur di kantor pusatnya di Mountain View, California, AS.
Sementara itu, di situs resmi portal karir, TikTok saat ini mencatatkan lebih dari 4.000 posisi global terbuka. Namun, tidak jelas seberapa sering situs rekrutmen tersebut diperbarui.
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
Penargetan khusus 1.000 insinyur terkait dengan tujuan perusahaan untuk memastikan data pengguna AS dipantau di tengah pengawasan di Washington atas hubungan perusahaan induk TikTok ByteDance dengan China.
CEO TikTok Shou Zi Chew mengonfirmasi bahwa mereka masih merekrut, meski banyak perusahaan teknologi dilanda badai PHK.
“Kami masih merekrut (karyawan). Meskipun, Anda tahu, pada tingkat yang menurut kami sesuai dengan tantangan global yang kami hadapi,” katanya dalam konferensi pers pekan lalu.
Kekosongan TikTok terjadi di tengah badai PHK yang melanda perusahaan teknologi tersebut. Tercatat, Meta Platforms Inc., yang merupakan induk dari Facebook, mem-PHK lebih dari 11.000 pekerja atau 13 persen dari total tenaga kerjanya.
Hingga akhir September, perusahaan mempekerjakan 87.314 pekerja. PHK massal ini merupakan yang pertama kali sejak berdiri 18 tahun lalu. Keputusan tersebut diambil di tengah melonjaknya biaya dan pasar periklanan yang lemah.
Untuk Twitter, sejak akuisisi Twitter diselesaikan oleh Elon Musk, sedikitnya 3.700 karyawan alias setengah dari karyawan di perusahaan itu di-PHK.
Musk berpendapat PHK adalah upaya untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan setelah mengambil pembiayaan utang yang signifikan untuk membiayai akuisisi $44 miliar.
Baru-baru ini, Amazon dilaporkan akan memberhentikan sekitar 10.000 karyawannya. Isu ini dikonfirmasi perseroan pada Rabu (16/11).
PHK terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi dan penurunan tajam permintaan. Meski begitu, banyak raksasa teknologi yang menambah staf selama pandemi.
[Gambas:Video CNN]
(mrh/dzu)