liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
liveslot168
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
Cocol88
bosswin168
bosswin168 login
bosswin168 login
bosswin168 rtp
bosswin168 login
bosswin168 link alternatif
boswin168
bocoran rtp bosswin168
bocoran rtp bosswin168
slot online bosswin168
slot bosswin168
bosswin168 slot online
bosswin168
bosswin168 slot viral online
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
cocol88
lotus138
bosswin168
bosswin168
maxwin138
master38
master38
master38
mabar69
mabar69
mabar69
mabar69
master38
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
cocol77
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
ronin86
cocol77
ronin86
cocol77
cocol77
cocol77
maxwin138

Turis Asing di Bali Protes Kokok Ayam, Tuding Warlok Tukang Judi

Turis Asing di Bali Protes Kokok Ayam, Tuding Warlok Tukang Judi


Badung

William, salah satu turis asing yang keberatan dengan kokok ayam yang keras di dekat rumahnya di Bali, menuduh warga lokal (warlok) yang memelihara ayam sebagai penjudi sabung ayam.

William menuduh tetangganya pemilik ayam tersebut sebagai pelaku judi tajen atau sabung ayam. Padahal, menurutnya, hal itu dilarang di Indonesia.

William tinggal di homestay dekat pemilik ayam. Dia bilang dia tinggal di sana selama empat tahun. Karena itu, dia memanggil pemilik ayam untuk memasukkan ayamnya untuk bertarung.

IKLAN

GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN

“Dia membela ayam dan itu ilegal di Indonesia. Hukumnya lemah. Orang ini (pemilik) punya banyak ayam dan gagak mulai jam 3 pagi menyebabkan orang lain tidak bisa tidur,” ujarnya saat ditemui di Anumana Bay View Homestay.

Pemilik ayam, Wayan Agus Juli (26), warga Pondok Mekar 2 di Jalan Kampus Udayana, Jimbaran, diprotes sejumlah warga asing yang bermukim di kawasan itu. Laporan itu muncul empat hari lalu dan pengunjuk rasa mengajukan petisi.

“Saya menawarinya Rp 500 ribu untuk memindahkan ayam. Namun, dia tidak mau menerima uang itu,” kata William yang mengaku pensiunan perwira Angkatan Darat itu.

Selain William, Dennis, turis asal Rusia yang menginap di homestay, juga mengaku tidak suka dengan suara ayam berkokok. “Tidak, aku tidak suka (aku tidak suka),” katanya singkat sambil berjalan pergi.

William mengaku sudah mengadukan hal tersebut kepada pemilik homestay, Made Yadnya, dan dirinya sendiri yang akan berbicara dengan pemilik ayam tersebut.

“Made sudah bicara dengan Agus dan dia bilang Agus butuh pekerjaan dan saya tidak tahu apa selanjutnya, saya tidak tahu sudah siap atau belum,” katanya.

William berharap ayam-ayam itu bisa segera dipindahkan ke lokasi terpencil. Sebab, dia telah membayar mahal untuk tempat itu.

Selain itu, ia telah hidup sangat lama dan tidak memiliki keinginan untuk pindah dari lokasinya saat ini.

“Itu urusan Made. Saya tidak mau tahu dan ada lebih dari 10 orang, 19 orang yang keberatan. Mereka semua orang asing Rusia, hanya saya warga negara Amerika di sini,” imbuhnya.

Sementara itu, dikonfirmasi kepada keluarga Agus, ayah Made Utama dan istrinya membantah jika ayam yang dipelihara Agus untuk judi.

“Itu namanya jual beli ayam. Itu (usaha sampingan), karena gajinya kecil, lumayan juga saat ini jual Rp 400.000,” kata Made Utama.

Senada dengan sang ayah, I Ketut Yoga, adik laki-laki Agus, membantah adanya ayam aduan. “Dulu kita beli impor. Saya beternak ayam lokal Bali, sekarang bisa jual, ya bisa juga mengadu, tapi ayam ini saya jual,” ujarnya.

—-

Artikel ini telah diposting di detikBali dan selengkapnya dapat dibaca di sini.

Simak Video “Tanggapan Wagub Bali Terhadap Isu Pembatalan Kedatangan Wisman Akibat KUHP Baru”
[Gambas:Video 20detik]
(www www)