Ukraina Bakal Tarik Pasukan jika Pertempuran di Bakhmut Makin Panas

Jakarta, CNNIndonesia —
Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Alexander Rodnyansky, kata Kyiv akan menarik pasukan jika situasi di Kota Bakhmut meningkat.
“Pasukan militer kami jelas akan mempertimbangkan semua opsi. Sejauh ini, mereka telah menguasai kota, tetapi jika perlu, mereka akan mundur secara strategis,” kata Rodnyansky seperti dilansir CNN, Selasa (28/2).
IKLAN
GULIR UNTUK LANJUTKAN KONTEN
“Karena kami tidak akan mengorbankan rakyat kami dengan sia-sia,” tambahnya.
Rodnyansky mengatakan bahwa saat ini tentara Rusia sedang berusaha mengepung Bakhmut dengan mengerahkan tentara bayaran dari Grup Wagner yang dikenal sebagai orang biadab ke depan.
Dia juga tidak mau mengorbankan nyawa tentara Ukraina hanya untuk melawan nafsu Rusia.
[Gambas:Video CNN]
“Rusia sedang mencoba mengepung Bakhmut sekarang dan mereka menggunakan pasukan Wagner terbaik mereka, mungkin pasukan yang paling terlatih dan berpengalaman untuk melakukan itu,” katanya.
Meski begitu, Rodnyansky tidak mengatakan kapan tentara Ukraina mundur di medan perang terpanas ini.
Dia hanya mengatakan sepenuhnya tergantung pada militer untuk memutuskan apakah penarikan diperlukan atau tidak.
Dalam kesempatan itu, Rodnyansky juga menegaskan bahwa Bakhmut kini dalam keadaan aman.
“Jika kita mundur, bukan berarti setelah itu Rusia bisa maju dengan cepat (menguasai kota),” kata Rodnyansky.
Dia kemudian melanjutkan, “Jangan salah, serangan balik kita akan segera datang.”
Bakhmut baru-baru ini menjadi tempat pertempuran terpanas, di mana pasukan Ukraina mati-matian melawan pasukan Rusia.
Itu sangat panas sehingga tentara Rusia memanggil ketakutan dan memilih untuk membiarkan tentara bayaran dari Grup Wagner membuka jalan.
“Tentara masih takut untuk bergerak maju. Saat ini kelompok 5-10-20 Wagner sedang maju dan mengambil posisi,” kata Komandan Brigade Mekanik Terpisah ke-28, Yuriy Madyar, kepada CNN.
“Wagner menyerang ke segala arah di Bakhmut sebagai pelopor yang tidak dapat dibatalkan. Setelah itu, hanya pasukan reguler yang masuk.”
Menurut Zelensky, pertempuran di bagian timur Bakhmut semakin brutal, karena ratusan tentara Rusia terbunuh setiap hari.
Rekaman udara AFP menunjukkan hampir semua bangunan di kota itu runtuh. Kota itu dipenuhi asap.
Meski situasi di Bakhmut terus berkecamuk, Zelensky bersumpah akan mempertahankan kota itu selama mungkin.
Madyar juga menegaskan bahwa pasukannya masih menguasai Bakhmut meski dipukul habis-habisan oleh Rusia.
“Selama 24 jam musuh menyerang, menembak semua yang mereka miliki. Mereka tidak berhasil di darat, maka mereka mulai menembak dari udara,” kata Madyar, Selasa (28/2).
“Musuh bermimpi menutup pintu masuk Bakhmut dan mengambil jalan yang dikenal sebagai jalan hidup. Sebenarnya Bakhmut tidak dikepung.”
(blq/rds)
[Gambas:Video CNN]